PROGRAM
AUDIT
FUNGSI
PENJUALAN
Tujuan
Audit : 1. Untuk menilai apakah
pelaksanaan kegiatan penjualan kredit perusahaan sudah sesuai dengan kebijakan
dan prosedur yang telah ditetapkan.
2.
Untuk menilai apakah fungsi penjualan dan pengelolaan piutang usaha
perusahaan sudah efektif dan efisien.
3. Untuk
mendeteksi adanya kelemahan dalam kegiatan penjualan kredit, dan pengelolaan
piutang usaha perusahaan serta mengembangkan rekomendasi guna mengatasi
kelemahan- kelemahan yang ditemukan dalam kegiatan fungsi penjualan dan
pengelolaan piutang usaha.
4. Untuk
menilai bagaimana bagian pemasaran melaksanakan tugasnya dalam pelaksanaan
kegiatan penjualan kredit.
5. Untuk
menilai bagian gudang apakah keluar masuknya barang sesuai dengan prosedur yang
ada, dan bagaimana pengelolaan persediaan barang yang ada.
Tim Audit :
1.
Rahma
Amalia/ 123403086 / Akuntansi C 2012
2.
Asrie Nur
Suciyani/ 123403102/ Akuntansi C 2012
3.
Anisa
Maulina/ 123403114/ Akuntansi C 2012
4.
Sofi
Nurul Fuadah/ 123403117/ Akuntansi C 2012
No
|
Risiko
|
Pengendalian Utama
|
Prosedur Audit
|
Catatan
|
1.
|
Pelanggaran terhadap
syarat atau kriteria
Ketentuan terhadap
prosedur atas
penjualan kredit yang
ditetapkan oleh
perusahaan.
|
Melakukan pemeriksaan secara berkala.
|
·
Memeriksa apakah terdapat
prosedur pemrosesan pesanan pelanggan secara tertulis atau tidak, memeriksa
apakah pesanan pelanggan yang diproses telah lengkap
dan jelas ( nama, alamat, tanda tangan, jenis produk
dan jumlah produk yang dipesan, harga jual dan total uang yang di bayar,
syarat pembayaran).
·
Melakukan pengamatan
terhadap prosedur persetujuan penjualan, pengiriman pernyertaan piutang.
·
Mengambil sampel
transaksi penjualan dari jurnal penjualan dan melakukan pemeriksaan terhadap
dokumen pendukung.
·
Pemeriksaan bukti digunakannya formulir bernomor urut
tercetak dan pertanggung jawaban pemakaian formulir tersebut.
·
Mengambil sample surat
order pengiriman yang disetujui dan lakukan pengusutan ke dokumen pedukung
dan catatan akuntansi yang bersangkutan.
·
Periksaan adanya
pengecekan independen terhadap posting ke buku pembantu dan jurnal.
|
Meskipun prosedur penjualan kredit
terlaksana dengan baik, belum tentu perusahaan
Mendapatkan keuntungan. Sebab
penjualan kredit, baru diakui pendapatannya saja, tetapi belum dapat
dipastikan apakah piutang tersebut akan terbayar atau tidak.
|
2.
|
Kegagalan mendeteksi
Kelengkapan permohonan kredit (tanpa didukung dokumen yang sah/memadai)
seperti surat permohonan kredit.
|
Mengadakan review ulang terhadap
setiap dokumen yang sah.
|
·
Melakukan ceklist ulang
terhadap seluruh dokumen permohonan kredit seperti surat permohonan kredit,
,dan memeriksa keaslian datanya.
|
Pengecekan
secara rutin terhadap setiap dokumen permohonan kredit dapat meminimalisir
terjadinya kecurangan dan kekeliruan.
|
3.
|
Kesalahan penginputan dan
pencatatan uang muka yang di setorkan konsumen terhadap kwitansi yang sudah
dicetak.
|
Memahami
pengendalian internal—penjualan: auditor mempelajari bagan arus klien,
menyusun kuesioner, dan pengujian penelusuran.
|
·
Memeriksa laporan
penerimaan harian dan membandingkannya dengan kwitansi pembayaran yang sudah tercetak melalui program yang sudah
terkomputerisasi.
|
|
4.
|
Terjadinya
Retur barang karena adanya barang rusak/cacat
|
Melakukan pemeriksaan terhadap barang dagangan sebelum diserahkan kepada pelanggan.
|
·
Mencokcokan
semua bukti transaksi dengan pesediaan barang yang ada.
·
Laporan persediaan barang selalu di cek
secara berkala, baik fisiknya maupun datanya.
|
Walaupun bukti
transaksi dengan laporan persediaan
barang sesuai, tapi belum tentu barang
yang tersimpan di gudang
itu ada.
|
5.
|
Pelanggaran
Kesalahan/kekeliruan dalam pemberian subsidi atau diskon penjualaan.
|
Memahami
sistem pemberian subsidi atau diskon penjualan.
|
· Melakukan
pemeriksaan diskon penjualan kredit yang diberikan berdasarkan surat program
subsidi yang telah dibuat oleh perusahaan.
|
|
6.
|
Kerugian yang diakibatkan
oleh adanya retur barang dagangan yang terjadi setelah beberapa hari
berikutnya.
|
Penggunaan
memo kredit yang diotorisasi untuk setiap retur penjualan.
Barang
diterima kembali hanya atas otorisasi retur penjualan.
Check
antara barang yang diterima dengan memo kredit.
Pertanggung
jawaban semua memo secara periodik.
|
· Periksa
memo kredit Pengamatan terhadap prosedur Pelaksanaan kembali prosedur.
· Periksa
memo kredit Periksa bukti adanya pengecekan barang yang diterima dari retur
penjualan.
· Pemeriksaan
terhadap bukti pendukung Review bukti adanya pengecekan independen Pengamatan
terhadap prosedur, pelaksanaan kembali.
· Pengamatan
terhadap prosedur, pelaksanaan kembali.
|
Retur
barang yang terjadi setelah beberapa hari, walaupin telah di otorisasi retur
penjualannya, tetap saja perusahaan dapat mengalami kerugian apabila kejadian
tersebut terjadi berulang-ulang. Sebab persediaan barang yang ada bisa
semakin banyak, dan penumpukan pesediaan barang yang banyak bisa
mengakibatkan menajemen persediaan yang kurang baik.
|
7.
|
Piutang yang tidak
tertagih. Ada beberapa konsumen yang tidak mau membayar angsurannya yang
sudah menunggak beberapa bulan.
|
mencegah
kecurangan dengan melakukan otorisasi penghapusan piutang yang tepat oleh
manajemen yang berwenang setelah penyelidikan secara menyeluruh atas alasan
pelanggan yang tidak mampu membayar piutang.
|
·
Periksa
bukti memorial.
·
Pengamatan
terhadap prosedur, pelaksanaan kembali.
·
Lakukan
pemeriksaan terhadap dokumen pendukung.
·
Review
bukti adanya pengecekan independen.
·
Lakukan
pengamatan terhadap prosedur, pelaksanaan kembali.
|
Apabila manejemen telah melakukan
otorisasi atas penghapusan piutang, dan piutang tersebut dihapuskan hal
tersebut dapat mempengaruhi tingkat kelikuidan suatu perusahaan.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar