Jumat, 24 April 2015

PROGRAM AUDIT FUNGSI PENJUALAN



PROGRAM AUDIT
FUNGSI PENJUALAN
Tujuan Audit : 1.  Untuk menilai apakah pelaksanaan kegiatan penjualan kredit perusahaan sudah sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan.
2.  Untuk menilai apakah fungsi penjualan dan pengelolaan piutang usaha perusahaan sudah efektif dan efisien.
3. Untuk mendeteksi adanya kelemahan dalam kegiatan penjualan kredit, dan pengelolaan piutang usaha perusahaan serta mengembangkan rekomendasi guna mengatasi kelemahan- kelemahan yang ditemukan dalam kegiatan fungsi penjualan dan pengelolaan piutang usaha.
4. Untuk menilai bagaimana bagian pemasaran melaksanakan tugasnya dalam pelaksanaan kegiatan penjualan kredit.
5. Untuk menilai bagian gudang apakah keluar masuknya barang sesuai dengan prosedur yang ada, dan bagaimana pengelolaan persediaan barang yang ada.
Tim Audit :
1.       Rahma Amalia/ 123403086 / Akuntansi C 2012
2.      Asrie Nur Suciyani/ 123403102/ Akuntansi C 2012
3.      Anisa Maulina/ 123403114/ Akuntansi C 2012
4.      Sofi Nurul Fuadah/ 123403117/ Akuntansi C 2012

No
Risiko
Pengendalian Utama
Prosedur Audit
Catatan
1.
Pelanggaran terhadap syarat atau kriteria
Ketentuan terhadap prosedur atas
penjualan kredit yang
ditetapkan oleh perusahaan.

Melakukan pemeriksaan secara berkala.
·   Memeriksa apakah terdapat prosedur pemrosesan pesanan pelanggan secara tertulis atau tidak, memeriksa
apakah pesanan pelanggan yang diproses telah lengkap
dan jelas ( nama, alamat, tanda tangan, jenis produk dan jumlah produk yang dipesan, harga jual dan total uang yang di bayar, syarat pembayaran).
·   Melakukan pengamatan terhadap prosedur persetujuan penjualan, pengiriman pernyertaan piutang.
·   Mengambil sampel transaksi penjualan dari jurnal penjualan dan melakukan pemeriksaan terhadap dokumen pendukung.
·   Pemeriksaan bukti digunakannya formulir bernomor urut tercetak dan pertanggung jawaban pemakaian formulir tersebut.
·   Mengambil sample surat order pengiriman yang disetujui dan lakukan pengusutan ke dokumen pedukung dan catatan akuntansi yang bersangkutan.
·   Periksaan adanya pengecekan independen terhadap posting ke buku pembantu dan jurnal.


Meskipun prosedur penjualan kredit terlaksana dengan baik, belum tentu perusahaan
Mendapatkan keuntungan. Sebab penjualan kredit, baru diakui pendapatannya saja, tetapi belum dapat dipastikan apakah piutang tersebut akan terbayar atau tidak.
2.
Kegagalan mendeteksi Kelengkapan permohonan kredit (tanpa didukung dokumen yang sah/memadai) seperti surat permohonan kredit.

Mengadakan review ulang terhadap setiap dokumen yang sah.
·   Melakukan ceklist ulang terhadap seluruh dokumen permohonan kredit seperti surat permohonan kredit, ,dan memeriksa keaslian datanya.

Pengecekan secara rutin terhadap setiap dokumen permohonan kredit dapat meminimalisir terjadinya kecurangan dan kekeliruan.
3.







Kesalahan penginputan dan pencatatan uang muka yang di setorkan konsumen terhadap kwitansi yang sudah dicetak.

Memahami pengendalian internal—penjualan: auditor mempelajari bagan arus klien, menyusun kuesioner, dan pengujian penelusuran.
·   Memeriksa laporan penerimaan harian dan membandingkannya dengan kwitansi pembayaran yang  sudah tercetak melalui program yang sudah terkomputerisasi.


4.
Terjadinya Retur barang karena adanya barang rusak/cacat
Melakukan pemeriksaan terhadap barang dagangan sebelum diserahkan kepada pelanggan.
· Mencokcokan semua bukti transaksi dengan pesediaan barang yang ada.
· Laporan persediaan barang selalu di cek secara berkala, baik fisiknya maupun datanya.
Walaupun bukti transaksi dengan laporan persediaan barang sesuai, tapi belum tentu barang yang tersimpan di gudang itu ada.
5.






Pelanggaran Kesalahan/kekeliruan dalam pemberian subsidi atau diskon penjualaan.

Memahami sistem pemberian subsidi atau diskon penjualan.
· Melakukan pemeriksaan diskon penjualan kredit yang diberikan berdasarkan surat program subsidi yang telah dibuat oleh perusahaan.


6.
Kerugian yang diakibatkan oleh adanya retur barang dagangan yang terjadi setelah beberapa hari berikutnya.

Penggunaan memo kredit yang diotorisasi untuk setiap retur penjualan.
Barang diterima kembali hanya atas otorisasi retur penjualan.
Check antara barang yang diterima dengan memo kredit.
Pertanggung jawaban semua memo secara periodik.
· Periksa memo kredit Pengamatan terhadap prosedur Pelaksanaan kembali prosedur.
· Periksa memo kredit Periksa bukti adanya pengecekan barang yang diterima dari retur penjualan.
·   Pemeriksaan terhadap bukti pendukung Review bukti adanya pengecekan independen Pengamatan terhadap prosedur, pelaksanaan kembali.
· Pengamatan terhadap prosedur, pelaksanaan kembali.



Retur barang yang terjadi setelah beberapa hari, walaupin telah di otorisasi retur penjualannya, tetap saja perusahaan dapat mengalami kerugian apabila kejadian tersebut terjadi berulang-ulang. Sebab persediaan barang yang ada bisa semakin banyak, dan penumpukan pesediaan barang yang banyak bisa mengakibatkan menajemen persediaan yang kurang baik.
7.
Piutang yang tidak tertagih. Ada beberapa konsumen yang tidak mau membayar angsurannya yang sudah menunggak beberapa bulan.


mencegah kecurangan dengan melakukan otorisasi penghapusan piutang yang tepat oleh manajemen yang berwenang setelah penyelidikan secara menyeluruh atas alasan pelanggan yang tidak mampu membayar piutang.
·   Periksa bukti memorial.
·   Pengamatan terhadap prosedur, pelaksanaan kembali.
·   Lakukan pemeriksaan terhadap dokumen pendukung.
·   Review bukti adanya pengecekan independen.
·   Lakukan pengamatan terhadap prosedur, pelaksanaan kembali.

Apabila manejemen telah melakukan otorisasi atas penghapusan piutang, dan piutang tersebut dihapuskan hal tersebut dapat mempengaruhi tingkat kelikuidan suatu perusahaan.































































Tidak ada komentar:

Posting Komentar